MENYOKONG ERA REVOLUSI INDUSTRI

 

MENYOKONG ERA REVOLUSI INDUSTRI

 

INDUSTRI

Industri merupakan sebuah penyokong kebutuhan hidup masyarakat banyak, karena industry dapat menyokong kebutuhan berupa sandang, papan, serta pangan. Industri berperan penting dalam ekonomi masyarakat dalam hal pengadaan lapangan pekerjaan.

 

·         REVOLUSI INDUSTRY

 

Industri terus berevolusi dari zaman ke zaman mengikuti perkembangan teknologi, berikut daftar revolusi industry yang terjadi dalam sejarah:

1.       Revolusi industry I

Revolusi industry 1.0  dimulai setelah james watt menemukan mesin uap pada tahun 1764. Temuan ini berdampak besar dalam pekerjaan pembuatan produk yang awal mula menggunakan tenaga manusia dan juga hewan beralih menjadi tenaga uap dimana dapat menghasilkan produk lebih cepat.

2.       Revolusi industri II

Revolusi industry 2.0 diawali dengan ditemukannya system elektrik dengan menggabungkan antara kekuatan magnetic yang dapat menggerakan mesin, serta ditemukannya ban berjalan yang berdampak pada semakin cepat proses menghasilkan produk (mass production), lahirlah era Elektrikal.

3.       Revolusi industri III

Revolusi industri 3.0 di mulai setelah penemuan komputer dan internet. Juga penemuan robot yang menggantikan peran manusia dalam pengerjaan produk namun masih di bawah kendali manusia (human operator). Berpindahlah kita ke era otomatisasi.

4.       Revolusi industri IV

Revolusi industri 4.0 di mulai setelah penemuan AI (Artificial Intelligence) yang dilengkapi dengan machine learning algorithms yang menjadikan robot dapat belajar dan beroperasi sendiri tanpa bantuan manusia. Dan kita memasuki era industry digital.


 

·         BIG DATA DAN ARTIFICIAL INTELLIGENT

 

Big data dapat merekam semua data kegiatan yang pernah di lakukan untuk kemudian memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

 

Marr (2017:8) mengatakan ada tiga area utama dalam bisnis yang sangat membutuhkan akses terhadap big data, yaitu:

 

1.       Improving decision making.

2.       Improving operations.

3.       The monetizing of data

 

Dengan adanya big data, maka AI dapat dikembangkan lagi. Mirabito dan Morgenstern (2004) mendefinisikan:

 

Kecerdasan buatan adala suatu system berbasis komputer yang dapat menirukan kemampuan paling penting manusia. Yaitu berpikir dan mencari solusi.

 

 

·         INTERNET-BASED SOCIETY

 

Dengan adanya internet, seperti yang dikatakan Schmidt & Cohen (2014):

Setiap orang akan senantiasa berada dalam 2 dunia : dunia nyata yang telah terbentuk selama ribuan tahun dan dunia maya yang masih sedang mencari bentuknya.

 

Dengan konektivitas digital Schmidt & Cohen juga berkata (2014) :

Di masa mendatang pekerjaan yang menuntut kehadiran fisik kian berkurang dan akan lebih banyak lagi pekerjaan yang terotomatisasi.


 

 

·         DIGITAL ECONOMY

 

Seperti yang dikutip oleh Kustiwan (2017), bahwa Farid Subkhan, Profesional di bidang marketing dan smart city menyatakan ada tiga tahap digitalisasi:

 

1.       Tahap digitalisasi 1.0, teknologi sebatas menghitung atau mendokumentasi sehingga memudahkan pengambilan keputusan.

2.       Tahap digitalisasi 2.0. teknologi sudah terhubung satu sama lain sehingga menjadi media sosial untuk bersosialisasi.

3.       Tahap digitalisasi 3.0. teknologi memberikan akses bagi public untuk berpartisipasi aktif memberi tanggapan dan respon.

 

Dampak digital economy, seperti yang dilaporkan Hidayati (2017) sehubungan dengan studi McKinsey Global Institute di 46 negara pada tahun 2017 yaitu:

 

1.       Sebagian besar pekerja akan kehilangan pekerjaan.

2.       Sebagian teknisi bekerja dengan mesin yang berevolusi dengan cepat, sehingga harus terus menerus mengembangkan keterampilan dan keahliannya.

3.       25% aktivitas chief executive officer (CEO) akan tergantikan mesin, seperti proses pengambilan keputusan dari analisis laporan keuangan.

4.       Munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang belum ada sebelumnya.

5.       Big data memunculkan kebutuhan terhadap ilmuwan dengan kemampuan mengolah dan menganalisis data secara statistic.

6.       Munculnya wirausaha-wirausaha baru baik yang merskala mikro maupun kecil.

 

·         ERA DISRUPTIF

 

Disruptif adalah sebuah gangguan yang ada di era digital ini, muncul dari hasil inovasi berbasis teknologi dimana kemunculannya menjadi tantangan terhadap kemapanan bisnis yang telah ada.

Clayton M. Christensen berkata dalam bukunya yang berjudul “The Innovator’s Dilemma” (1997) : Perusahaan-perusahaan yang berada pada tahap kedewasaan (mature phase) dalam daur hidupnya (firm life cycle) dengan proses produksi berbasis sustainable technology, akan menghadapi suatu dilemma.


 

·         FIRM LIFE CYCLE

 

Sehubungan dengan daur hidup perusahaan (firm life cycle) ada 2 kondisi yang perlu mendapat perhatian:

 

1.       Memahami pada tahapan manakah perusahaan berada.

2.       Keputusan manakah yang menjadi prioritas terkait pada tahapan mana perusahaan berada.

 

·         GENERASI MILENIAL

 

Generasi milenial adalah generasi yang terlahir di kisaran 1980-2000, Sebagian Y (lahir tahun 1980) dan Sebagian generasi Z (lahir tahun 2000). Generasi ini dikenal sebagai generasi yang ‘bergaul erat’ dengan teknologi informasi dan komunikasi.

 

 

Komentar

Terpopuler Disini

Mengganti Icon Aplikasi Custom Dengan Inkscape Dan GIMP

BIG DATA & AI